CV. Cahaya Konveksi Group

CV. Cahaya Konveksi Group

HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)

Sebelum membahas tentang topik kita hari ini yaitu HMI, Lo pasti dah sepakat kan, bahwa berorganisasi sangat penting bagi mahasiswa. Kalo belum tau manfaatnya bisa baca tulisan Gue sebelumnya disini.

Tapi kan, sebelum memutuskan gabung organisasi mana, penting bagi Lo mengenali organisasi yang bakal Lo ikutin. Biar cocok dengan minat, bakat dan cita-cita Lo serta agar tidak menyesal dikemudian hari. Oleh karena itulah Gue disini bakal ngenalin Lo pada organisasi-organisasi yang ada di kampus Lo.

OMEK (Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus)

Untuk pembukaan ini, Gue akan fokus bahas tentang salah satu organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek). Omek sendiri adalah Organisasi yang tidak terikat dengan administrasi kampus secara langsung namun memiliki anggota-anggota yang merupakan mahasiswa di kampus tertentu. Nah, di kampus biasanya ada banyak omeknya seperti: HMI, PMII, KAMMI, GMNI, IMM, PMKRI, dll.

Nanti Insya Allah akan Gue bahas satu-satu tiap Omek tersebut dari A-Z. Doakan lancar ya…

Kali ini Gue akan fokus membahas organisasi-organisasi mahasiswa ekstra yang ada di hampir setiap kampus se Indonesia. Untuk episode pertama ini Gue mau memulainya dengan membahas HMI, yang mungkin bisa dikatakan merupakan organisasi Mahasiswa ektra kampus yang terbesar dan tertua yang masih eksis sampai sekarang, serta konon katanya yang menjadi induk awal dari organisasi-organisasi mahasiswa yang populer sekarang, utamanya organisasi yang berasaskan keislaman.

HMI Adalah

HMI adalah singkatan dari Himpunan Mahasiswa Islam. Sebagaimana namanya organisasi ini merupakan organisasi mahasiswa yang berasaskan islam. Oke, mungkin hampir semua mahasiswa baik aktivis maupun non aktivis pasti sudah sempat tahu atau mengenal HMI, tetapi mungkin masih banyak yang belum mengenalnya secara lebih dalam, sehingga disini Gue akan membahas seputaran HMI secara lebih detail, biar Lo yang non anggota apalagi yang anggotanya bisa mengenal. Baik, Lets Check it !!

Logo HMI

Sejarah HMI

Oke sebelum membahas berbagai hal tentang HMI, ada baiknya kali ini kita mulai dengan membahas terlebih dahulu sejarah dibalik berdirinya HMI. Karna dari sejarah itulah kita bisa mengenal sesuatu seara lebih dalam.

Latar Belakang Sejarah

Sebelum berdirinya HMI, di Yogyakarta sudah berdiri terlebih dahulu organisasi mahasiswa yang bernama Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) yang anggotanya merupakan Mahasiswa gabungan dari 3 kampus di Yogyaarta, yaitu, Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada (sekarang UGM) , Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta (STI) dan Sekolah Tinggi Teknik Yogyakarta (STT).

Namun, yang menjadi masalah adalah, saat itu PMY lebih cendrung didominasi Mahasiswa yang berhaluan sosialis komunis, ditmbah pengaruh Partai Sosialis Indonesia (PSI) kepada PMY saat itu terlalu kuat. Seperti kita tahu bersama, saat itu, pasca kemerdekaan 1945, Indonesia masih harus dihadapkan pada prjuangan melawan penjajah Sekutu dan Belanda yang coba datang lagi ke Indonesia untuk kembali menjajah Indonesia.

Merespon hal ini, Pemerintah Indonesia saat itu terpecah menjadi 2 pendapat, yaitu yang menginginkan perlawanan jalur diplomasi dalam hal ini diwakili oleh PSI sebagai partai pemenang pemilu dan yang kedua yaitu pendapat yang menginginkan perlawanan dengan angkat senjata yang diwakili oleh PNI (Partai Nasional Indonesia) dan Masyumi (Partai perwakilan islam). Perpecahan ini tak hanya terjadi di kalangan partai politik dan pemerintahan, tetapi juga di kalangan gerakan Mahasiswa, termasuk PMY.

Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, kuatnya pengaruh PSI di PMY membuat PMY lebih mengikuti pendapat PSI untuk membawa PMY melakukan perlawanan secara Diplomasi. Hal inilah yang kemudian membuat anggota PMY idialis yang berhaluan islam, kristen maupun khatolik merasa tidak teraktualisasikan pendapat dan aspirasinya di PMY.

Sehingga, sebenarnya sejak 1946 sudah muncul niatan oleh Mahasiswa idialis berhaluan islam di Yogyakarta untuk mendirikan sendiri sebuah organisasi mahasiswa yang berhaluan islam.Menindaklanjuti niatan itu, pada November 1946 Lafran Pane, seoarang Mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta mengundang 30 orang anggota PMY untuk mengadakan pertemuan. Namun dalam pertemuan itu tidak ada hasil yang didapatkan karena tidak tercapainya kesepakatan.

Namun Lafran Pane ternyata tidak menyerah. Pada tanggal 5 februari 1947 Beliau sekali lagi mengundang rekan-rekanya untuk mengadakan rapat dadakan di salah satu gedung perkuliahan STI Yogyakarta. Namun, belajar dari kegagalan sebelumnya, kali ini beliau menyiapkan terlebih dahulu draft Anggaran Dasar organisasi islam yang akan dibentuk, dan tanpa meminta kesepakatan hadirin lagi.

Sepakat ataupun tidak sepakat, Organisasi Mahasiswa Islam tetap akan dibentuk

Kata Beliau

Akhirnya pada pertemuan itulah HMI berdiri, tepatnya pada tanggal 5 Februari tahun 1947 di Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta yang sekarang namanya sudah berubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) diprakrasai oleh Lafran Pane dan 13 orang rekanya yang menghadiri pertemuan tersebut.

Rapat ini juga akhirnya menyetujui Lafran Pane sebagai Ketua Umum pertama, sedangkan Wakil Ketua Umum dijabat oleh Asmin Nasution.

Lafran Pane Pendiri HMI

Tokoh-tokoh Pendiri Selain Lafran Pane

Mungkin sebagian besar orang bahkan kader-kader HMI itu sendiri hanya mengenal Lafran Pane sebagai tokoh pendiri HMI. Padahal sebagaimana dijelaskan di atas, selain Lafran Pane, ada 13 tokoh lainya yang menghadiri pertemuan dadakan di tanggal 5 Februari 1947 tersebut dan turut serta mendirikan HMI, yaitu:

  • Mansyur
  • Kartono Zarkasi
  • Thayeb Razaq
  • Maisaroh Hilal
  • Suwali
  • Yusdi Ghozali
  • Mansur
  • Siti Zainab
  • Hasan Basri
  • Zulkarnain
  • Toha Mashudi
  • Bidran Hadi
  • M. Anwar

Tujuan Berdirinya HMI

Berdasarkan keadaan Indonesia di tahun awal-awal setelah kemerdekaan 1945, tentu saja Negara Indonesia masih memiliki banyak permasalahan-permasalahan yang muncul. Masalah internal adalah kemiskinan, keterbelakangan, pendidikan yang rendah, serta kurang kenalnya masyarakat akan ajaran islam, utamanya semenjak pengaruh komunisme yang begitu kuat merasuk di berbagai lini kehidupan menjadi perhatian besar HMI saat itu.

Sedangkan secara eksternal datang kembalinya sekutu untuk mencoba merebut kembali wilayah Indonesia juga menjadi tantangan besar yang tak luput dari perhatian HMI. Oleh sebab itulah, setelah berdiri HMI memiliki 2 tujuan utama saat itu yaitu:

  1. Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia
  2. Menegakan dan mengembangkan ajaran islam

Perjuangan Melawan Penjajah

Di masa-masa berdirinya HMI tersebut, pertempuran Rakyat Indonesia dengan Sekutu pecah di berbagai wilayah. HMI sebagai organisasi mahasiswa islam yang baru berdiri, tidak menunggu lama untuk memberikan kontribusi nyatanya bagi Bangsa dan Negara Indonesia. Meski beranggotakan mahasiswa, jiwa cinta tanah air yang membara di jiwa kader-kadernya membuat anggota-anggota HMI tidak takut untuk turut serja berjuang angkat senjata untuk mengusir penjajah kembali ke tempat asalnya. Hingga akhirnya Sekutu benar-benar pulang dan Indonesia dinyatakan sah merdeka di atas tanahnya sendiri dan disana juga ada kontibusi besar dari HMI.

Kontibusi bagi Indonesia dari Masa Ke Masa

Semenjak berdirinya pada tanggal 5 Februari 1947, HMI terus berkembang pesat, tumbuh di berbagai wilayah Indonesia dan anggotanya semakin bertambah dari waktu ke waktu. Dan yang terpenting semenjak berdirinya itupulalah HMI tidak pernah absen turut berkontribusi bagi kebaikan dan kemajuan Bangsa Indoensia.

Sebagaimana sudah dijelaskan di atas, 1940-1950an Ketika Seutu datang ke Indonesia untuk mencoba kembali menguasai tanah Indonesia, maka pecah perlawanan angkat senjata yang dilakukan oleh rakyat Indonesia. Di masa ini HMI sebagai organisasi yang baru lahir, anggota HMI ikut serta berjuang mempertahankan kemerdekaan Indoensia bukan hanya menurunkan anggotanya sendiri, tetapi juga mengajak Mahasiswa Indonesia lainya turut serta ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Namun selain itu, di setiap sejarah Bangsa Indonesia HMI selalu memiliki peran-peranya sendiri mulai dari saat melawan gerakan komunisme sampai saat merebut era reformasi.

Melawan Komunisme

Tahun 1960an tahun dimana Indonesia mengalami konflik ideologi yang cuku panas, dimana ini dimulai berkembang dengan sangat kuatnya ideologi komunisme di Indonesia yang ingin memberontak untuk menguasai Indonesia. Namun, niat busuk komunisme ini mendapat tantangan dan perlawanan dari berbagai pihak, salah satu penantang terbesarnya saat itu adalah HMI.

Bahkan sebagaimana dikutip dari Prof. Umar Said, Tokoh pimpinan komunisme, D.N Aidit, pernah berpidato di istora senayan dihadapan 25.000an anggota PKI (Partai Komunisme Indonesia) untuk menantang kadernya agar bisa membubarkan HMI.

“Kalau kalian tidak bisa membubarkan HMI, maka pakai sarung saja”

(D.N Aidit)

Bahkan, sempat pula D.N Aidit meminta kepada Sukarno untuk membubarkan HMI.

Namun, karena saat itu kader-kader HMI sangat solid dan militan, maka seperti kita ketahui bersama, sampai sekarang HMI dapat tetap bertahan dan terus semakin berkembang, sedangkan D.N Aidit-lah dengan gerakan komunismenya yang akhirnya terhapus dari sejarah Indonesia.

Melawan Orde Baru

Setelah tumbangnya orde lama dibawah kepemimpinan Bung Karno, Indonesia memasuki fase sejarah baru yang disebut Orde Baru dibawah kepemimpinan Suharto yang identik dengan keotoriteranya dan pemberangusanya terhadap demokrasi dan kebebasan.

Salah satu yang jadi korban keotoriteran rezim orde baru ini adalah gerakan-gerakan mahasiswa yang sangat-sangat dibatasi kebebasanya dalam berekspresi melalui berbagai aturan-aturan pemerintah, salah satunya yang paling terkenal adalah aturan tentang Normalisasi Kehidupan Kampus.

Jadi ketika ada Mahasiswa yang berani mengkritisi pemerintah atau bahkan sekedar berdiskusi yang itu berpotensi menganggu arah fikiran yang pemerintah bangun maka ia akan diberangus, entah gerakanya ataupun bahkan orang-orangnya.

Kemudian ada lagi aturan asas tunggal Pancasila di awal 1980an mewajibkan setiap organisasi hanya menjadikan Pancasila sebagai asasnya, tidak boleh yang lainya termasuk islam, maka ini sempat memecah HMI menjadi 2. Yaitu kelompok merubah asasnya menjadi Pancasila dan Kelompok yang tetap brpegang teguh pada asas islam.

Pejuang Reformasi

“Tidak ada yang abadi”, mungkin pepatah yang tepat untuk menggambarkan rezim orde baru yang dengan kekuatan dan kekerasanya memaksa masyarakat takut untuk melawan. Namun ternyata, tidak bagi jiwa-jiwa merdeka dalam diri Mahasiswa saat itu yang ditengah berbagai ancaman bahkan tindak kekerasan yang mengintai mereka tetap tidak takut untuk melawan, dan salah satu pelopor utama dan terdepan gerakan perlawanan mahasiswa ini saat itu adalah HMI.

Setelah muak dengan kediktatoran penguasa, serta ditambah dengan terjadinya krisis moneter di Indonesia saat itu yang membuat perekonomian Negara ambruk dan pemerintahan otoriter telah terbukti gagak mensejahterakan Indonesia, maka pecahlah berbagai demonstasi yang dilakukan berbagai kalangan masyarakat mulai buruh tani, pedagang, pekerja dan Mahasiswa untuk memaksa penguasa orde baru, yakni Suharto untuk mundur.

HMI sebagai salah satu organisasi Mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia saat itu tentu saja berada di garda terdepan dalam pristiwa bersejarah ini yang akhirnya mencapai puncaknya pada pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Suharto berhasil dilengserkan. Akhirnya rezim otoriterpun mati, berganti era demokrasi yang penuh mimpi dan harapan.

Peran HMI di Era Reformasi

Setelah berperan besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan turut serta berperang angkat sejata melawan Belanda, lalu berperan besar dalam menjaga keutuhan persatuan Indonesia dan kekokohan Idiologi bangsa dari pemberontakan gerakan komunisme, dan berperan besar pula menumbangkan rezim orde baru dan menggantinya ke era demokrasi, maka bukan berarti HMI kini tidak memiliki pekerjaan-pekerjaan serta tantangan-tantangan yang bisa mereka kontribusikan bagi Bangsa Indonesia.

DItengah iklim kebebasan ini, HMI terus berkembang semakin besar dengan masuk di hampir semua kampus di seluruh wilayah Indonesia, dan mencetak kepemimpinan-kepemimpinan baru di berbagai pelosok tanah air yang dapat mewarnai Bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

Maka kita lihat sekarang tokoh-tokoh atau kader-kader HMI tersebar di berbagai wilayah dan berbagai sektor untuk menjalankan peranya masing-masing mewarnai kemerdekaan dan demokrasi yang sudah diraih. Bahkan peran-peran tersebut tidak hanya di bidang politik tetapi juga peran-peran lainya.

Tokoh-Tokoh HMI

Sebagai organisasi kaderisasi, atau organisasi yang salah satu tujuanya adalah mencetak kader-kader yang berualitas dan berjiwa kepemimpinan, maka sejak lahirnya sampai sekarang telah sangat banyak HMI mencetak kader-kader yang memiliki kontribusi besar bagi Bangsa dan dikenal secara luas di Indonesia.

Beberapa contoh tokoh tersebut yang masih sering kita temui di bidangnya masing-masing diantaranya

  • Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden RI 2 Periode)
  • Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta)
  • Mahfud MD (Menkopolhukam)
  • Nurcholis Madjid (Tokoh Bangsa)
  • Taufiq Isail (Budayawan)
  • Amien Rais (Mantan Ketua MPR RI)
  • Abraham Samad (Ketua KPK)
  • Hidayat Nur Wahid (Mantan Ketua MPR RI)
  • Syafi’i Ma’arif ( Mantan Ketua PP Muhammadiyah)
  • Azyumardi Azra (Rektor UIN Jakarta)
  • Kak Seto (Komnas Anak)
  • Jimly Ashiddiqie (Mantan Ketua MK)
  • Muhadjir Effendy (Menko PMK) dan lain sebagainya

Yakusa

Yakusa merupakan jargon dari HMI yang mungkin teman-teman semua sudah sering mendengarnya terlintas terutama ketika acara ospek mahasiswa baru ataupun ketika ada aksi-aksi mahasiswa yang dihadiri oleh kader-kader HMI.Namun mungkin teman-teman bertanya-tanya, apakah makna atau arti dari HMI ? Soalnya namanya kaya ke-Jepang-jepangan, apa hubunganya HMI dengan jargon bahasa Jepang ??

Eitsss, jangan salah ya, Yakusa itu bukan satu kalimat utuh, tapi sebuah singkatan.

Yakusa adalah singkatan dari Yakin Usaha Sampai. Tujuan slogan ini adalah agar kader-kader HMI dapat terus berusaha semaksimalnya untuk mencapai visi, cita-cita dan keinginanya, serta dapat terus memiliki keyakinan akan keberhasilan dari usahanya. Yakusa yang diteriakan kader-kader HMI dapat menjadi penyemangat mereka untuk terus berusaha mencapai kemajuan.

Yakinkan dengan lman, Usahakan dengan Ilmu, Sampaikan dengan Amal juga merupakan pemaknaan lain dalam jargon Yakusa, yang intinya adalah HMI menggabungkan Iman, Ilmu dan Amal.

Atribut

Sebagaimana setiap organisasi memiliki ciri khas atau identitas sendiri yang membedakanya dari organisasi lainya, maka HMI juga memiliki beberapa identitas, yaitu:

  • Warna organisasi: hijau hitam
  • Logo organisasi: gambar bulan bintang, bertliskan HMI dengan latar kotak-kotak warna hijau hitam.

Logo HMI

Lagu

HMI juga memiliki lagu kebesaran organisasi yang menjadi identitas organisasi dan penyemangat kepada kader-kadernya dalam berkontribusi bagi Bangsa dan Negara. Lagu tersebut diantaranya:

Hymne HMI

Bersyukur dan Ikhlas
Yakin Usaha Sampai
Himpunan Mahasiswa Islam
Untuk Kemajuan
Hidayah dan Taufik
Bahagia HMI

Berdoa dan Ikrar
Menjunjung Tinggi Syiar Islam
Turut QUr’an dan Hadits
Jalan Keselamatan
Ya Allah Berkati
Bahagia HMI

Mars Hijau Hitam

aik itu dulu ya yang bisa Gue jelaskan, rasanya sudah terlalu panjang dari A-Z seputaran HMI (Himpunan Mahasiswa Islam). Buat teman-teman yang bukan kader HMI atau baru mau masuk HMI tapi mau mempelajari dulu, nah artikel ini semoga bisa jadi bahan buat temen-temen mengenal HMI lebih dalam.

Buat teman-teman yang sekarang sudah jadi kader HMI, bisa juga baca-baca lagi atau ulang-ulang lagi pelajaran yang pasti sudah kalian terima di LK, tapi yang namanya manusia penuh lupa maka bisa aja kan kalian dah lupa. Nah, makanya semoga artikel ini bisa bermanfaat jua buat Kakanda, Yunda dan Adinda sekalian…

Trus buat senior-senior HMI, Saya gak berani dah ngajarin kakanda dan Yunda sekalian, pasti lebih khatam lah masalah ginian. Makanya justru saya mohon kepada kakanda dan yunda sekalian, kalau ada sekiranya artikel yg saya tulis ini keliru, salah atau yang lainya baik secara data maupun etika maka mohon sekiranya bisa dikoreksi … Atau kalau ada data yang penting yang perlu di tambahkan bisa kasih tau saya dikolom komentar.

Akhirul kalam, salah buat kakanda, yunda dan utamanya adinda sekalian.

Hidup Mahasiswa…!!!!!

Yakusa…Yakusa…Yakusa…!!!!

Panjang Umur Perjuangan…

Oh ya bagi temen-teman yang butuh bikin PDH atau seragam buat organisasinya, bisa kontak kita ya dengan klik disini

Tag Cloud

HMI Hymne HMI Lagu HMI Mars Hijau Hitam Omek Peran HMI Sejarah HMI Tokoh HMI Tujuan HMI